Di tengah persaingan ketat dunia kecerdasan buatan (AI), Meta—yang dipimpin oleh CEO Mark Zuckerberg—menunjukkan keseriusan luar biasa. Sementara perusahaan besar lain seperti OpenAI, Google, dan xAI berlomba menguasai era AI berikutnya, Meta memilih pendekatan yang unik dan mencuri perhatian: membangun pusat data sementara menggunakan tenda sungguhan.
Ini bukan fiksi ilmiah, melainkan strategi nyata untuk mempercepat kekuatan komputasi Meta tanpa harus menunggu proses konstruksi infrastruktur tradisional. Langkah ini menjadi bukti bahwa Meta sangat serius untuk mengejar ketertinggalan—dan mungkin ingin melampaui para pesaingnya dalam hal AI.
Menurut laporan dari SemiAnalysis dan Business Insider, Meta begitu fokus pada pembangunan infrastruktur AI hingga memilih untuk mendirikan pusat data berbasis tenda secara sementara, sambil menunggu bangunan permanen selesai dibangun.
Karakteristik pusat data dalam tenda ini:
“Desain ini bukan soal estetika atau redundansi. Ini tentang mengaktifkan komputasi secepat mungkin!” ujar SemiAnalysis. Tanpa genset cadangan seperti diesel, fokus utamanya adalah kecepatan, bukan ketahanan.
Bersamaan dengan pembangunan pusat data berbasis tenda, Meta juga mengembangkan sesuatu yang jauh lebih besar: Proyek Hyperion, sebuah pusat data masif yang akan mendukung masa depan AI Meta.
Fakta Penting Hyperion:
Juru bicara Meta, Ashley Gabriel, mengonfirmasi skala dan ambisi proyek ini dalam pernyataannya kepada TechCrunch. Nama “Hyperion” sendiri menggambarkan ambisi besar—dengan konotasi mitologi dan astronomi.
Ada beberapa alasan mengapa Meta mendorong proyek ini dengan agresif:
Langkah Meta mendirikan pusat data sementara dalam tenda mungkin terlihat ekstrem, tapi sebenarnya mencerminkan realita dalam perlombaan AI saat ini:
Pendekatan ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan teknologi lain yang ingin berkembang cepat. Meskipun bersifat sementara, tenda-tenda Meta membuktikan bahwa inovasi kadang berarti melanggar norma yang ada.
Tahun 2025 menunjukkan bahwa Meta benar-benar percaya bahwa dalam infrastruktur AI, kecepatan mengalahkan keindahan. Dengan pusat data berbasis tenda yang sudah aktif dan proyek Hyperion yang sedang berjalan, Meta bukan hanya ikut dalam perlombaan AI—mereka berlari lebih cepat dengan strategi berani dan tidak biasa.
Dunia menyaksikan perubahan cepat ini, dan satu hal menjadi jelas: masa depan AI tidak hanya ditentukan oleh perangkat lunak dan model, tapi oleh seberapa cepat kita bisa mengaktifkan kekuatan komputasinya.
Baca Juga:
In 2025, Google Pixel 9a has emerged as the standout budget smartphone, delivering remarkable AI…
Apple’s MacBook Pro lineup has always been the gold standard for creative professionals, developers, and…
The internet has become the backbone of our daily lives, powering everything from work and…
In 2025, smartphones have become more powerful than ever, but one common frustration remains: slow…
The Samsung Galaxy S25 Ultra is finally here, and it’s already making waves in the…
Few things are as frustrating as picking up your phone, pressing the power button, and…